Friday, December 19, 2014

HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA



Tumbuhan dan hewan langka Indonesia ini bisa dibilang remark atas dua artikel sebelumnya tentang daftar hewan langka Indonesia dan daftar tumbuhan langka di Indonesia. Isinya merupakan penggabungan kedua artikel tersebut menjadi sebuah artikel yang harapannya lebih simple dalam menjabarkan jenis-jenis tumbuhan dan hewan langka yang terdapat di Indonesia.
Daftar Tumbuhan Langka di Indonesia
Daftar tumbuhan langka dan terancam punah di Indonesia sangat panjang. Daftar ini juga banyak berisikan spesies-spesies tumbuhan yang berkerabat dekat (satu genus) yang penyebutan dalam bahasa Indonesia sering kali tumpang tindih antara satu jenis dengan jenis lainnya. Sehingga untuk mempermudah penyajian dan pemahaman daftar ini bagi kalangan awam akan dilakukan beberapa generalisasi.
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong langka dan terancam punah (terutama di alam liar) adalah sebagai berikut:
1.      Mangga Kasturi (Mangifera casturi); Tumbuhan yang menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Selatan ini dinyatakan telah punah in situ (Extinct in the Wild) oleh IUCN Redlist.
2.      Dipterocarpus spp.; Merupakan berbagai jenis tumbuhan yang kerap disebut keruing, pelalar, dan meranti. Belasan spesies dari genus Dipterocarpus ini berstatuskan Critically Endangered (Kritis), seperti: Meranti Jawa (D. littoralis, endemik Nusakambangan, Jawa Tengah); Keruing Arong (D. applanatus, endemik Kalimantan); Meranti (D. fusiformis, endemik Kalimantan), dll.

Meranti Putih atau Shorea resinosa (gambar: http://www.arkive.org)
3.      Shorea spp.; Seperti Dipterocarpus, tumbuhan ini kerap dinamai keruing, meranti, dan balau. Sedikitnya 30-an spesies ini berstatuskan Critically Endangered (Kritis), seperti: Meranti Putih (S. resinosa, Sumatera dan Malaysia); Tengkawang (S. singkawang); Balau Merah (S. kunstleri); Meranti Maluku (S. selanica, endemik Maluku), dll.

Nepenthes clipeata
4.      Kantong Semar (Nepenthes spp.); Sedikitnya 4 spesies kantong semar yaitu: Nepenthes aristolochioides, N. dubia, N. lavicola (Sumatera), dan Nepenthes clipeata (Kalimantan) berstatuskan Critically Endangered (Kritis).

Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica)
5.      Kapur (Dryobalanops aromatica); Tumbuhan asli Indonesia (Sumatera, Kalimantan) dan Malaysia ini berstatus Critically Endangered (Kritis).
6.      Kawoli (Alloxylon brachycarpum). Sejenis tanaman hias, tumbuh di Indonesia (Papua, Maluku) dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
7.      Bintangur (Calophyllum insularum). Sejenis Kosambi atau Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Endemik Papua. Status Endangered (Terancam Punah).
8.      Kokoleceran atau Resak Banten (Vatica bantamensis). Endemik Ujung Kulon, Banten. Status Endangered (Terancam Punah).
9.      Nyatoh (Manilkara kanosiensi); Indonesia (Maluku) dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
10.  Canarium kipella. Sejenis Kacang Kenari endemik Jawa Barat. Status Endangered (Terancam Punah).
11.  Maple Silkwood (Flindersia pimenteliana). Indonesia (Papua), Australia, dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
12.  Nothofagus womersleyi; endemik Papua. Status Endangered (Terancam Punah).
Daftar selengkapnya beserta penjelasan dan gambar tumbuhan, baca artikel: Daftar Tanaman Langka Indonesia. Atau klik masing-masing tautan yang ada dalam daftar di atas.
Daftar Hewan Langka di Indonesia
Sedangkan daftar hewan langka dan terancam punah yang hidup di Indonesia antara lain adalah:

Si Jampang, salah satu badak jawa di TNUK yang tertangkap kamera pengintai. Badak ini termasuk yang dapat diadopsi
1.      Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Endemik Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Status populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011).
2.      Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri); Endemik Papua, Populasi 50 ekor.
3.      Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris); Mamalia air tawar  di Sungai Mahakam, populasi sekitar 70 ekor.

Macan Tutul Jawa atau Leopard
4.      Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas); dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor.
5.      Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis); Badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor.
6.      Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi); Kura-kura endemik sulawesi dengan populasi kurang dari 250 ekor.
7.      Elang Flores (Nisaetus floris); Burung endemik Flores dengan populasi antara 150-300 ekor.

8.      Rusa Bawean (Axis kuhlii); Endemik pulau Bawean, Jawa Timur dengan populasinya antara 250–300 ekor.
9.      Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis); Burung endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor.

Katak Merah atau Katak Api Satwa Nasional 2011
10.  Katak Merah (Leptophryne cruentata); Katak endemik yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak diketahui.
11.  Jalak Bali (Leucopsar rothschildi); Endemik Bali dengan Populasi antara 1.000 – 2.499 ekor.
12.  Celepuk Siau (Otus siaoensis); Populasi kurang dari 50 ekor.

STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI




Bila kita berada di suatu tempat yang terbuka, umumnya dataran sekeliling kita akan terlihat rata. Hal ini disebabkan ukuran bumi kita sangat besar, sedangkan manusia teramat kecil. Bagaimanakah bentuk bumi sebenarnya? Apa benar bentuk bumi itu rata? Tetapi, mengapa saat kita melihat kapal yang sedang berlayar di lautan, bagian kapal yang tampak lebih dahulu adalah puncaknya, baru kemudian seluruh badan kapal? Mengapa yang terlihat bukan langsung keseluruhan badan kapal?  Peristiwa di atas tidak akan terjadi jika bentuk bumi kita rata. Jadi, peristiwa tersebut merupakan salah satu bukti bahwa bentuk bumi adalah bulat dan pepat pada kedua kutubnya. 
A. Struktur Bumi
Struktur bumi terdiri atas daratan dan perairan. Saat dilihat atas antariksa, bumi tampak seperti bola yang permukaannya berwarna kebiruan, kehijauan, dan kecokelatan. Warna kebiruan menunjukkan perairan, warna kehijauan menunjukkan tanaman yang tumbuh di bumi, sedangkan warna kecokelatan adalah tanah tempat makhluk hidup berpijak dan bertempat tinggal. Secara garis besar, bumi terdiri atas lapisan inti bumi, lapisan luar bumi (selimut bumi), dan lapisan kerak bumi.
1. Lapisan Inti Bumi
Lapisan inti bumi disebut juga inti logam bumi sebab tersusun atas berbagai logam. Lapisan inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu lapisan inti bumi dalam dan lapisan inti bumi luar. Lapisan inti bumi dalam berwujud padat, sedangkan lapisan inti bumi luar berwujud cair.
2. Lapisan Luar Bumi (Selimut Bumi)
Lapisan luar bumi adalah lapisan yang terletak di atas lapisan inti bumi. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 3.000 km.
3. Lapisan Kerak Bumi
Lapisan kerak bumi adalah lapisan bumi yang terletak paling luar dan merupakan tempat makhluk hidup berpijak. Lapisan ini mempunyai ketebalan sekitar 5 km.

B. Struktur Matahari 
Matahari adalah benda langit yang dapat memancarkan sinar sendiri. Benda langit yang dapat memancarkan sinar dinamakan bintang. Matahari adalah bintang panas yang letaknya paling dekat dengan bumi. Jarak bumi dengan matahari kira-kira 150 juta km.
1. Unsur-Unsur Penyusun Matahari
Mengapa sinar matahari terasa panas? Tersusun atas unsur-unsur apa sajakah matahari itu? Matahari tersusun atas unsur-unsur yang berwujud gas yang sangat panas. Bagian matahari yang dapat kita lihat dari bumi adalah bagian permukaannya. Adapun unsur-unsur penyusun matahari adalah:
- Hidrogen (H2) = 76,39 %
- Helium (He) = 21,80 %
- Oksigen (O2) = 0,80 %
- Karbon (C) = 0,40 %
- Neon (Ne) = 0,20 %
- Besi (Fe) = 0,10 %
- Nitrogen (N2) = 0,10 %
- Silikon (Si) = 0,08 %
- Magnesium (Mg) = 0,07 %
- Unsur-unsur lain = 0,06 %

2. Lapisan-Lapisan Penyusun Matahari
Lapisan-lapisan penyusun matahari terdiri atas inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Lapisan-lapisan tersebut mempunyai kondisi yang berbeda.
a. Inti Matahari
Inti matahari terletak di bagian dalam matahari. Suhunya sekitar 15 juta derajat Celsius. Inti matahari dapat menghasilkan energi yang sangat besar.
b. Fotosfer
Fotosfer adalah lapisan permukaan matahari yang menghasilkan cahaya yang dapat kita lihat. Bentuknya bulat putih dan menyilaukan serta merupakan lapisan yang paling terang. Tebal lapisan fotosfer kira-kira 300 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan gas tebal yang mengelilingi matahari dan tampak bercahaya merah muda. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari yang paling bawah dan tebalnya mencapai 16.000 km.
d. Korona
Korona adalah lapisan matahari yang paling luar. Korona tampak seperti mahkota yang terang-benderang di sekeliling bayang-bayang bulan saat terjadi gerhana matahari total.

3. Manfaat Sinar Matahari
Apa yang terjadi jika tidak ada sinar matahari yang menyinari bumi? Apa manfaat sinar matahari bagi manusia, hewan, dan tumbuhan? 
Manfaat sinar matahari, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber penerangan di bumi. Pada siang hari sinar matahari menerangi bumi. Tanpa adanya sinar matahari, bumi menjadi dingin dan gelap gulita.
b. Sumber panas di bumi. Adanya panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap. Uap air terkumpul membentuk awan yang akhirnya terjadi hujan. Panas matahari juga dapat mengeringkan benda-benda yang basah. Coba, jemurlah baju yang basah! Setelah beberapa waktu, baju tersebut tentu menjadi kering.
c. Untuk keperluan industri, sebagai sumber energi alternatif. Misalnya, penggerak mobil tenaga surya dan kompor matahari. Pemanfaatan sinar sebagai sumber energi alternatif dapat mengurangi pencemaran udara.
d. Bahan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan. Tanpa sinar matahari, tumbuhan tidak dapat melakukan proses fotosintesis.

MACAM - MACAM PELAPUKAN



Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Pelapukan di setiap daerah berbeda beda tergantung unsur unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.

Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fisik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi

Penjelasan ketiga jenis tersebut adalah:
a.

Pelapukan fisik dan mekanik.
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya.
Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1.

Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
Perhatikan gambar !
2.

Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
3.

Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.

Salah satu bentuk bumi yang mengalami proses pelapukan mekanik


b.

Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
c.

Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.


Gejala atau bentuk – bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a.


Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
b.

Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.

c.

Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk tetesan air kapur dari atas gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Perhatikan gambar !
Stalaktit yang di atas stalaknit yang di bawah

Sampai di sini dapatkah anda pahami?
Baik, Pembahasan selanjutnya adalah akibat yang ditimbulkan dari proses pengikisan dan pengendapan.
Anda mungkin berpikir bahwa jurang dan juga sungai yang berkelok kelok telah terjadi sejak awal padahal jurang tejadi karena adanya proses pengikisan, sedangkan sungai yang berkelok kelok selain disebabkan karena pengikisan, juga merupakan hasil pengendapan oleh tenaga air.