Tuesday, June 9, 2015

SEKTOR USAHA INFORMAL

   Pengertian sektor usaha informal
Sektor usaha informal merupakan bentuk usaha yang paling banyak kita temukan di masyarakat. Bentu usaha yang ini bnayak dilakukkan oleh masyarakat yang tidak berpendidikan, bermodal kecil, dilakukkan oleh masyarakat golongan bawah dan tidak mempunyai tempat usaha yang tetap. Sektor usaha informal terbuka bagi siapa saja dan sangat mudah mendirikannya, sehingga jumlahnya tidak dapat di hitung, dengan banyaknya usaha ini berarti akaan menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran
2.       Ciri-ciri sektor usaha informal
a.     Tidak memiliki ijin tempat usaha (biasanya hanya ijin dari RW setempat)
b.    Modal tidak terlalu besar, relatif kecil
c.     Jumlah pekerja tidak terlalu banyak
d.    Dalam menjalankan usaha tidak memerlukan pendidikan formal, keahlian khusus namun hanya berdasarkan pengalaman
e.     Teknologi yang digunakan sangat sederhana
f.     Kurang terorganisir
g.    Jam usaha tidak teratur
h.     Ruang lingkup usahanya kecil
i.      Umumnya hanya dilakukkan oleh anggota keluarga
j.      Jenis usaha yang di kerjakan biasanya dalam bentuk :pengrajinan ,perdagangan dan jasa
k.     Hasil produksi cenderung untuk segmen menengah ke bawah
l.      Biaya pungutan yang dikeluarkan cukup banyak.

3.       Contoh sektor usaha Informal
a.       PEDAGANG KAKI LIMA
Pedagang kaki lima dapat kita temui di jalan ataupun di desa. Pedagang kaki lima dalam menjajakan dagangannya menggunakan gerobak, meja dengan tenda sebagai tempat untuk berteduh. Contohnya : Angkringan di dekat SMP N 1 Godean
b.      PEDAGANG ASONGAN
Pedagang asongan adalah pedagang yang menjajakan barangnya dengan cara menyodorkan barangknya pada calon pembeli. Pedagang ini banyak kita jumpai di perempatan jalan di kota-kota, halte, terminal, di bus, kereta api, stasiun.
c.       PEDAGANG KELILING
Pedangang yang menjual barangnya dengan cara berkeliling  (door to door) dari satu pintu ke pintu yang lain dan dari tempat satu ke tempat yang lain. Mereka menggunakan motor, mobil, gerobak, dan ada yang di pikul untuk berkeliling. Dan yang di jual adalah kebutuhan sehari-hari. Contohnya adalah pedagang sayur keliling di desa tertentu.
Contoh Sektor usaha Informal
A.      Pedagang kaki lima
Pedagang kaki lima yaitu pedagang yang menjajakan barang dagangannya di tempat-tempat yang strategis, seperti di pinggir jalan, di perempatan jalan, di bawahpohon  yang  rindang,  dan  lain-lain.  Barang  yang  dijual  biasanya makanan,  minuman,  pakaian,  dan  barang-barang  kebutuhan  sehari-hari lainnya..  Tempat  panjualan  pedagang  kaki  lima  relative  permanent  yaitu berupa kios-kios kecil atau gerobak dorong, atau yang lainnya.
*      Ciri-ciri/sifat pedagang kaki lima:
·         Pada umumnya tingkat pendidikannnya rendah.
·         Memiliki  sifat  spesialis  dalam  kelompok  barang/jasa  yang diperdagangkan.
·         Barang  yang  diperdagangkan  berasal  da-ri  produsen  kecil  atau  hasil produksi sendiri.
·         Pada  umumnya  modal  usahanya  kecil,   berpendapatan  rendah,  serta kurang mampu memupuk dan mengembangkan modal.
·         Hubungan pedagang kaki lima dengan pembeli bersifat komersial.
*       Adapun peranan pedagang kaki lima dalam perekonomian antara lain:
·         Dapat menyebarluaskan hasil produksi tertentu.
·         Mempersepat  proses  kegiatan  produksi  karena  barang  yang  dijual cepat laku.
·         Membantu masyarakat  ekonomi  lemah dalam  pemenuhan kebutuhan dengan harga yang relative murah.
·         Mengurangi pengangguran.Kelemahan pedagang kaki lima adalah:
·         Menimbulkan keruwetan dan kesemprawutan lalu lintas.
·         Mengurangi keindahan  dan kebersihan kota/wilayah.
·         Mendorong meningkatnya urbanisasi.
·         Mengurangi  hasil penjualan  pedagang toko.
Contoh  pedagang  kaki  lima  yang  berjualan  dipinggir jalan
B.       Pedagang  Keliling  
yaitu  pedagang  yang  menjual  barang  dagangannya secara  keliling,  keluar-masuk  kampong  dengan  jalan  kaki/naik sepeda/sepeda motor.  Barang  yang  dijual  kebanyakan  barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, sabun, perabot rumah  tangga, buku dan alat tulis, dan lain-lain.
*       Adapun peranan pedagang keliling antara lain:
ü  Menyebarkan barang dan jasa hasil produksi tertentu
ü  Mendapatkan hasil produksi barang tertentu kepada masyarakat
ü  Membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran        
Contoh gambar seorang pedagang keliling
C.        Pedagang  Asongan,  yaitu  pedagang  yang  menjual  barang  dagangan
berupa  barang-barang  yang  ringan  dan mudah  dibawa  seperti  air mineral, koran, rokok, permen, tisu, dan lain - lain.  Tempat  penjualan  pedagang asongan adalah di terminal, stasiun, bus, kereta api, di lampu lalu lintas (traffic light), dan di tempat-tempat strategis lainnya.
                                                                                                                                   
  Ciri-ciri sektor usaha informal
a.       Modal usahanya relatif kecil
b.      Peralatan yang digunaka sederhana
c.       Tidak memerlukan izin dari pemerintah
d.      Ruang lingkup usahanya kecil
e.      Umumnya hanya dilakukkan oleh anggota keluarga

f.        Dalam pengelolaan tidak memerlukan pendidikan atau keahlian khusus, namun hanya berdasarkan pengalaman.

No comments:

Post a Comment