Hujan asam merupakan peristiwa alam yang begitu mengkhawatirkan
bagi umat manusia. Bagaimana tidak? dampak dari hujan asam bisa merusak
sarana prasarana dan infrastruktur dimuka bumi. Tidak hanya itu, hujan
asam juga bisa mengancam kehidupan umat manusia dibumi ini. Dan tulisan
ini akan memuat penjelasan singkat mengenai pengertian, penyebab serta dampak hujan asam.
Pengertian Hujan Asam
Situs online terbesar Wikipedia mengemukakan pengertian hujan asam
sebagai segalam macam hujan yang tingkat keasamannya (memiliki pH)
dibawah 5,6. Secara alami, hujan asam memiliki kadar keasaman (pH)
sedikit dibawah 6 karena gas karbon dioksida bereaksi dengan uap air
diudara dan membentuk hujan asam. Hujan semacam ini sangat baik untuk
membantu melarutkan mineral-mineral.
Pengertian hujan asam
sekarang sudah meluas karena melibatkan juga gas belerang (sulfur) dan
nitrogen diudara yang bereaksi dengan oksigen yang membentuk sulfur
dioksida dan nitrogen dioksida. Zat-zat tersebut kemudian bereaksi lagi
dengan uap air dan membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang akhirnya
berkondensasi membentuk awan-awan yang menjadikannya hujan asam.
Penyebab Hujan Asam
Terjadinya sebuah peristiwa tentu ada sebabnya, begitu juga dengan
fenomena hujan asam. Terjadinya hujan asam dewasa ini lebih sering
disebabkan oleh berbagai macam aktivitas menusia. Dan inilah beberapa
penyebab hujan asam:
- Sulfur dan nitrogen yang dihasilkan oleh industri.
- Sulfur dan nitrogen yang dihasilkan oleh pembangkit listrik.
- Sulfur dan nitrogen yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
- Amonia yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
Dampak Hujan Asam
Kejadian hujan asam memberikan dampak yang merugikan bagi bumi dan
kehidupan yang ada didalamnya. Dan inilah beberapa dampak hujan asam
yang mengancam bumi serta kehidupan umat manusia, silahkan disimak
baik-baik.
- Menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia.
- Menyebabkan korosi pada bangunan-bangunan.
- Menyebabkan tumbuhan kering, layu dan mati.
- Merusak ekosistem perairan.
- Merusak sarana prasarana (infrastruktur) dibumi.
No comments:
Post a Comment