Komponen Jaringan Komputer
Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan.
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
A. Perangkat jaringan
1. Repeater
Berfungsi untuk menerima sinyal kemudian meneruskan kembali sinyal yang
diterima dengan kekuatan yang sama. Dengan adanya repeter, sinyal dari
suatu komputer dapat komputer lain yang letaknya berjauhan.
2. Hub
Fungsinya sama dengan repeater hanya hub terdiri dari beberapa port,
sehingga hub disebut juga multiport repeter. Repeater dan hub bekerja di
physical layer sehingga tidak mempunyai pengetahuan mengenai alamat
yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunaka
metode broadcast dalam mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu
port sibuk maka port yang lain harus menunggu jika ingin mengirimkan
sinyal.
3. Bridge
Berfungsi seperti repeater atau hub tetapi lebih pintar karena bekerja
pada lapisan data link sehingga mempunyai kemampuan untuk menggunakan
MAC address dalam proses pengiriman frame ke alamat yang dituju.
4. Switch
Fungsinya sama dengan bridge hanya switch terdiri dari beberapa port
sehingga switch disebut multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut
jika salah satu port pada switch sibuk maka port-port lain masih tetap
dapat berfungsi. Tetapi bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket
IP yang ditujukan komputer lain yang secara logic berbeda jaringan.
B. Type , Jenis Kabel dan Pengkabelan
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,
oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada beberapa jenis
kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTPunshielded
twisted pair dan STP shielded twisted pair), coaxial cable dan fiber
optic.
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang
relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta
pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58
antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini
harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata
berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya.
Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel
jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial
jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti
aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
• Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
• Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
• Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
• Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat
dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer
dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal
serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet.
Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer
dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe
DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick
Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung. Kabel
coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan
biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai
standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor
50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan
lebar).
• Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
• Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external
transceiver).Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan,
termasuk dalam hal ini repeaters.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
• Setiap segment harus diberi ground.
• Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). Jarang minimum
antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Sumber : Diktat Kuliah Jarkom Akatel : Alfin H,ST
Komponen Jaringan Komputer
Categories: Sistem Jaringan Komuter : Komponen Jaringan Komputer
Sistem Jaringan Komuter : Komponen Jaringan Komputer
Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen Jaringan LAN dan WLAN sebagai berikut :
Komponen Jaringan LAN dan Wlan
LAN
Workstation
Komputer yang terhubung ke file server dalam jaringan disebut sebagai
workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai: kartu jaringan,
aplikasi jaringan (software jaringan), dan kabel untuk menghubungkan ke
jaringan. Komputer ini ditujukan sebagai client.
Network Interface Cards (NIC)
Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk
menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu
inernal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam
komputer. Pada komputer notebook ada slot untuk kartu jaringan yang
biasa disebut PCMCIA slot.
Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah: kartu jaringan Ethernet, LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring.
Hub
Hub merupakan pembagi sinyal data bagi Network Interface Card (NIC)
dan sekaligus berfungsi sebagai penguat sinyal. Hub tidak memiliki
fasilitas untuk routing, sehingga semua informasi yang datang akan
dikirimkan ke sebuah komputer.
Router
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara keduanya.
Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, setiap LAN dianggap
sebagai subnetwork yang berbeda.
Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah sinyal kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan
sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa
(carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima
dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem
adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh
dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”.
Komponen Wlan
Perangkat lunak yang mendukung untuk aplikasi jaringan komputer meliputi :
1. PC Operting System; MS DOS, OS/2, Windows NT
2. Sistem Operasi Network (NOS = Network Operating System) yang
digunakan untuk membangun suatu jaringan, baik berbasis Windows maupun
sistem operasi yang berbasis Multiuser (Unix/Linux, Netware, Windows
NT-Server).
3. Software DD-WRT; Sistem operasi untuk access point Linksys yang meningkatkan kinerja Wireless Access Point Router.
4. Protocol; perangkat lunak yang diperlukan untuk menghubungkan antara Hostdengan Host.
5. Program Aplikasi yang berbasiskan jaringan yang dibuat khusus untuk
memudahkan user dalam monitoring dan manajemen informasi. Contohnya
Program Aplikasi untuk sistem informasi kampus, sistem akuntansi dan
sebagainya
6. Internet Sharing. Program aplikasi atau utility untuk internet
connection sharing yang memungkinkan user dapat memanfaatkan fasilitas
internet bersamaan dalam sebuah jaringan.
7. BAB V MANAJEMEN DAN ORGANISASI
8. A. Manajemen
9.
10. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki
oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. Manajemen didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis.
11.
12. Tujuan-tujuan Manajemen, terdiri atas 4 :
13.
14. 1. Manajemen Organisasional
15.
16. Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya
manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para
manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen
sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya manusia.
17.
18. 2. Manajemen Fungsional
19.
20. Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi
tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang
lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
21.
22. 3. Manajemen Sosial
23.
24. Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap
kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan
meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi
dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat
menyebabkan hambatan-hambatan.
25.
26. 4. Manajemen Personal
27.
28. Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya,
minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual
terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika
tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan
dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
29.
30. Fungsi dan Proses Manajemen
31.
32. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak
akan dapat berjalan.
33. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
34.
35. Ciri-ciri Manajer Profesional :
36. Orang-orang profesional mendasarkan keputusannya pada
prinsip-prinsip umum, sehingga banyaknya kursus dan program
latihan manajemen menunjukan bahwa prinsip-prinsip manajemen dapat
dipercaya dan digunakan sebagai patokan khusus, dan dapat di tanggung
jawab.
37. Orang-orang profesional mencapai status profesionalnya
melalui prestasi, bukan melalui favoritisme atau faktor lain yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan. Walaupun belum ada standar obyektif yang
disepakati untuk menilai prestasi manajerial.
38. Orang-orang profesional harus tunduk pada kode etik yang
melindungi kliennya. Namun karena keprofesionalan pada bidang khusus,
sering kali klien terlalu berharap padanya dan sebagai akibatnya,
manajer berada dalam posisi yang rawan, atau yang berbahaya.
39. Borje O. Saxberg menyarankan karakteristik keempat dari
profesionalisme, yaitu pengabdian (dedication) dan keterikatan
(commitment) sehingga dalam setiap bidang orang-orang profesional
menggabungkan hidup dan pekerjaannya melalui pengabdian dan keterikatan
pribadinya.
40.
41. B. Organisasi
42.
43. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
44. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
45.
46.
47.
48. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi :
49.
50. · Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
51. · James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
52. · Cester I. Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
53. · Stephen P. Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
54.
55. Bentuk-bentuk Organisasi :
56.
57. 1. Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang
bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan
dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib
bangsa tersebut. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan
yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah
tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat
menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
58.
59. 2. Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
ole masyarakat-masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
60.
61. 3. Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya
mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan
koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi
tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada
tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus
kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau
golongan.
62.
63.
64. Prinsip-prinsip Organisasi :
65.
66. · Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja”
Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para
pekerja lebih efisien.
67. · Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang
memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan
tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar
efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
68. · Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati
peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil
dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas
antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta
penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan
tersebut.
69. · Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
70. · Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan
menggunakan sebuah rencana.
71. · Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh
mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
72. · Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
73. · Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan
terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu
disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan)
adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan
tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
74. · Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai
ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus
mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut
malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika
disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
75. · Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
76. · Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
77. · Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover)
pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan
perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi
kekosongan harus selalu adda pengganti.
78. · Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
79. · Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun
keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).
80.
MANAJEMEN UMUM
Pengertian Manajemen
o Arti dan Fungsi Manajemen
Menurut Profesor Oei Liang Lee manajemen dapat didefinisikan sebagai
ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan serta mengawasi tentang manusia dengan bantuan
alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ada lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan
o Jenjang Manajemen
Perusahan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen, yaitu :
a. Manajemen Puncak
Bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal penting.
b. Manajemen Madya
Mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melakukan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c. Manajemen Operasional
Tugas manajemen operasional menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat
oleh manajer madya, mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada
para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
o Gerakan Manajemen Ilmiah
Taylor (1856-1915) menulis buku yang berjudul “The Principles of
Scientific Management”. Dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa
prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien, yaitu
:
Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti
dengan mengkaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan
gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4 : Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
Sekolah Tentang Pemikiran Manajemen
o Sekolah Klasik (Classical School)
Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh
para manajer. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang
fungsi-fungsi manajer primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pangendalian.
o Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen
dan menekankan kebutuha bagi para manajer untuk memahami manusia.
Sekolah perilaku menarik beberapa disiplin psikologi dan sosiologi
sebagai bagian dari latar belakang pendidiakan manajer.
o Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematika dan statistik.
Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
operasional perencanaan dan pengendalian.
o Analisis Sistem
Merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
bisnis dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah
dan hubungan mereka. Analisis sistem ini berkaitan dengan
masalah-masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama-sama.
o Manajemen Hasil
Manajemen hasil adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan
pengandalian karyawan. Manajemen hasil menganggap bahwa hasil yang
dibuat oleh manajer atau karyawan merupakan suatu yang penting, bukan
seberapa besar kesibukan mereka.
Perencanaan
o Bentuk-bentuk Perencanaan
Perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk
waktu yang akan datang. Maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai
tujuan, kebijakan, strategi, prosedur, aturan dan program.
o Kegunaan Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi lainnya. Kegunaan perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu mendatang;
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan;
c. Memperingan biaya; dan
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
o Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menetapkan tujuan;
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising);
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan;
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih;
e. Mengambil keputusan; dan
f. Menyusun rencana pendukung.
o Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Apabila kita berusaha untuk mempelajari posisi sekarang dengan
menggunakan data akuntuansi maupun statistik, maka sebagai titik
tolaknya kita harus menengok ke belakang (waktu yang lampau). Dengan
memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai
serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul di dalam menyusun suatu
perencanaan, haruslah dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
o Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan, yakni perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah
dan perencanaan jangka pendek.
o Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Perencanaan juga mempunyai kelemahan, adanya kelemahan ini disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempunyai sifat membatasi perencanaan. Faktor
tersebut ialah sulitnya mencari anggapan secara teliti, perubahan yang
sangat cepat, kekakuan internal, kekakuan eksternal, dan waktu dan
biaya.
o Pengambilan Keputusan
– Syarat pengambilan keputusan
Untuk bertindak ataupun mengambil keputusan secara rasional tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
a. Berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan
b. Mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya
c. Mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian berbagai alternatif
d. Bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik
– Alat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat-alat
seperti operation research, teori probabilitas dan linear progamming.
Selain ketiga macam alat pengambilan keputusan tersebut, masih terdapat
beberapa teknik yang dipakai untuk memperbaiki kualitas pengambilan
keputusan pada keadaan yang sifatnya tidak pasti, tetapi masih berada di
dalam batas-batas kewajaran. Alat-alat tersebut adalah :
a. Analisa resiko, setiap keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa variabel kritis.
b. Pohon keputusan (decision tree), melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan.
Pengorganisasian
o Pengertian
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk
menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai
sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai
proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan
faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat
serta terarah pada suatu tujuan.
o Pola Hubungan antara Komponen Organisasi
Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung
jawaban mempunyai hubungan yang erat dan berkaitan satu dengan lainnya.
o Rntangan Kekuasaan
Keefektifan dan efisiensi seorang pemimpin dalam mengatur bawahan banyak
dipengaruhi oleh jumlah bawahan itu sendiri. Banyak sedikitnya
frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain latihan dari bawahan, pendelegasian
wewenang, perencanaan dan teknik komunikasi
o Dasar-dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
Pembagian kerja dan spesialisasi kegiatan perlu dilakukan. Pengelompokan
menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada
beberapa faktor berikut :
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
o Karakteristik Struktur Organisasi
Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua
karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibel.
Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pengarahan
yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip,
yaitu prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip keharmonisan dengan tujuan
dan prinsip kesatuan komando.
Pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak
menyimpang. Adapun cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, yaitu
orientasi, perintah dan delegasi wewenang.
Kontz dan O’Donell mengartiakan komunikasi sebagai suatu pemindahan
informasi antara orang yang satu dengan lainnya. Agar komunikasi dapat
berjalan secara efektif dan efisien perlu memperhatikan prinsip
komunikasi yang jelas, prinsip integritas dan prinsip pengaturan
organisasi informasi.
Bagi para pelaksana, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik
dipengaruhi oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Motivasi
mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
Pengkoordinasian
Koordinasi perlu diadakan agar terdapat suatu keadaan yang harmonis
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi antar bagian dan
individu di dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan
tiga prinsip, yaitu prinsip kontak langsung, prinsip penekanan pada
pentingnya koordinasi dan hubungan timbal balik di antara faktor-faktor
yang ada.
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
2. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
Pengawasan
Pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standard, membandingkan
kegiatan yang dilakukan dengan standard dan melakukan tindakan koreksi.
No comments:
Post a Comment