Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial
at
Posted by
irmawan hadi saputra
Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan
keteraturan kehidupan bersama. Lembaga sosial adalah satu jenis lembaga
yang mengatur rangkaian tata cara dalam melakukan hubungan antar manusia
dalam menjalani kehidupan dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup.
Meningkatnya aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam mengharuskan adanya suatu lembaga yang mengatur aktivitas tersebut.
Mengapa demikian? Karena tanpa ada aturan yang jelas, aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat berakibat buruk bagi alam dan bagi manusia itu sendiri.
Bagaimanakah peran lembaga sosial dalam pemanfaatan sumber daya alam? Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam seperti keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama. Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan yang saling melengkapi.
1. Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Dalam keluarga diatur hubungan
antara anggota keluarga sehingga anggota keluarga mempunyai peran dan
fungsi masing-masing. Contohnya, ayah merupakan kepala keluarga dan
tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan
anak-anaknya.
Ibu bersebagai pendamping kepala keluarga dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak memahami lingkungan yang lebih luas ,sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Oleh orang tuanya, anak diperkenalkan aturan dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang
dilakukan untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik
melalui hubungan dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan meliputi
jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Lembaga
pendidikan dapat dikatakan sebagai lembaga sosial lanjutan setelah
keluarga. Melalui lembaga pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai
kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Anak juga akan belajar
bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan menghemat sumber daya alam.
Pada masa pra aksara nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya tulis, senang berburu, berpindah-pindah, dan suka sekali berkumpul di saat senja dan malam hari, melingkari api unggun dan saling berbagi pengalaman hari itu. Pendidikan di masa ini adalah tentang segala cara untuk bertahan hidup (seperti membuat api) dan berkenalan dengan alam raya.
Berikutnya pada bercocok tanam, perkembangan pendidikan dimulai dari
cara hidup menetap, kemudian belajar meramu hasil buruan, lalu
berkembang lagi dengan belajar bercocok tanam di lahan sekitar tempat
yang mereka tinggali. Perkembangan selanjutnya, mereka mulai mencoba
membuat peralatan untuk mempermudah hidup. Misalnya, alat yang tadinya
berbahan batu kasar dirubah menjadi lebih halus. Terakhir, masa ini
ditandai dengan adanya sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).
Pada masa kerajaan Hindu dan Buddha, pendidikan dipengaruhi ajaran agama
tersebut. Pada zaman Hindu dan Buddha, perkembangan pendidikan
disesuaikan dengan pusat pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang
berkembang bersama kerajaan besar yang ada di Jawa dan Sumatra. Kemudian
kedua agama tersebut berkembang ke berbagai negara di Asia Timur dan
Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya memengaruhi kebudayaan
Indonesia begitu juga dengan pendidikan yang diajarkan agama
Hindu-Budha.
Pada masa Hindu-Budha ini, kaum Brahmana merupakan golongan yang
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Materi pelajaran yang
diberikan ketika itu antara lain: teologi, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu
kemasyarakatan, ilmu perbintangan, ilmu pasti, perhitungan waktu, seni
bangunan, seni rupa dan lain-lain.
Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan fasilitas belajar seperti ruang diskusi dan seminar. Beberapa peninggalan karya sastra yang sempat lahir pada zaman Hindu-Buddha antara lain : Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, BharataYudha karya Mpu Sedah , Hariwangsa karya Mpu Panuluh, Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja, Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, Arjunawijaya karya Mpu Tantular, Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton.
Begitu pula pada masa awal agama Islam masuk di Nusantara, pendidikan
dan pengajaran pun mengalami penyesuaian dengan ajaran agama Islam.
Islam datang ke negeri ini dari berbagai sisi, dan pembawa Islam ke
Nusantara lebih banyak datang dari para pedagang. Pendidikan masa Islam
diawali dengan pendidikan di langgar atau surau. Materi yang diajarkan
bersifat dasar dimulai dengan mempelajari abjad dalam huruf arab.
Murid-murid diajar secara individual dan menghadap pada guru satu
persatu, dengan duduk bersila di sekeliling guru. Kemudian berkembang
menjadi pesantren, murid-murid (santri) yang belajar diasramakan dalam
suatu kompleks yang dinamakan pondok. Materi pelajarannya berupa dasar
kepercayaan dan keyakinan Islam dan kewajiban-kewajiban bagi pemeluk
Islam. Berkembang lagi menjadi madrasah, lembaga pendidikan modern,
mengikuti perkembangan zaman. Ketiga sistem pendidikan ini, sejak agama
Islam masuk ke Indonesia hingga sekarang masih tetap bertahan.
3. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur hubungan antar
manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan
mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang
sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara sederhana
lembaga ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Sektor Agraris meliputi kegiatan pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan, dan peternakan.
- Sektor Industri ditandai dengan kegiatan produksi barang. Sektor ini membutuhkan lembaga ekonomi yang saling berhubungan dan saling bergantung dalam satu sistem contohnya pabrik mobil, pabrik makanan, dan lainnya.
- Sektor Perdagangan merupakan aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Sektor ini mengembangkan tatanan sosial untuk menjalin hubungan antara pembeli dan penjual. Di sektor ini diatur cara memperoleh keuntungan, cara pembelian baik secara kontan maupun kredit, dan memupuk semangat kewirausahaan.
4. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan suatu badan khusus yang mengatur pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar
tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.
Lembaga politik dapat berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai
pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi
masyarakat. Contoh lembaga politik adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
partai politik, Majelis Perwakilan Rakyat (MPR), pemerintah pusat dan
daerah, dan sebagainya.
Lembaga Politik dalam Menentukan Kebijakan pengelolaan Sumberdaya Alam |
5. Lembaga Agama
Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam
masyarakat. Agama pada dasarnya aktivitas manusia untuk berhubungan
dengan Tuhannya. Agama sangat penting untuk menyeimbangkan kehidupan
manusia yaitu antara kehidupan dunia dan akhirat.
Pendidikan agama menutun invidu untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, mahkluk hidup lain dan alam sekitar.
Harus disadari bahwa sumber daya alam adalah karunia Tuhan yang
diberikan kepada manusia dan harus disyukuri. Salah satu caranya dengan
memelihara kelestarian alam.
No comments:
Post a Comment